Bagi orang-orang kreatif pecinta seni, desain grafis adalah seni yang menyenangkan untuk dijelajahi. Para desainer bisa eksplor berbagai cara untuk menyampaikan pesan dengan cara mereka sendiri, mengingat bahwa fondasi dari graphic design adalah berkomunikasi menggunakan elemen selain tulisan polos.
Kreativitas dalam berkomunikasi ini selalu dibutuhkan oleh banyak industri. Oleh karena itu, desainer grafis jadi salah satu pekerjaan yang sangat diminati sekarang. Baik itu perusahaan besar atau coffee shop lokal, semua bisnis (bahkan instansi) membutuhkan desain grafis untuk bisa berkomunikasi lebih baik dengan audiensnya.
Meskipun peminatnya yang tinggi dan kreativitas yang ditawarkan, desain grafis memiliki batasan tertentu, yaitu tampilan visual statis yang bisa saja tidak cukup untuk mencuri perhatian audiens atau bahkan menyampaikan pesan. Akui saja, berapa lama gambar statis, seberapa menariknya itu, bisa mempertahankan atensi seseorang?
Untuk menjawab permasalahan itu, hadir motion grafis—tambahan dari desain grafis yang lebih dinamis dengan menghidupkan gambar-gambar diam dan mengubahnya menjadi cerita yang kohesif. Jika kamu tertarik dengan desain grafis tapi merasa kurang cocok dengan hasil yang statis, coba cek dunia animasi motion graphic yang lebih hidup.
Apa itu Motion Graphic?
Sederhananya, motion grafis adalah versi animasi dari desain grafis dengan mengkombinasikan seni perfilman (walaupun cuma sedikit, sih) dengan desain grafis. Contoh motion graphic adalah perkenalan gerakan kepada elemen desain seperti foto, tipografi, ilustrasi, bahkan desain 3D, seperti iklan-iklan bergerak yang ada di media sosial. Motion grafik juga bisa menggunakan audio dalam visualnya.

Namun tidak seperti desainer grafis tradisional, desainer motion grafis berfokus pada komposisi dinamis dan alur storytelling yang lebih interaktif. Mereka memperhatikan bagaimana elemen grafis berinteraksi satu sama lain dan menjaga setiap gerakan agar tetap natural untuk menghasilkan respon ýang diharapkan.
Despite the obvious difference between graphic design and motion graphics being ‘animation’ and ‘movement’, here are more details to elaborate on the key differences between the two:
Lebih dari gerakan biasa
Seperti yang sudah dijelaskan, animasi motion grafis perlu dibuat senatural mungkin. Selain alur gerakan, desainer motion grafis juga perlu memperhatikan rendahnya attention span audiensnya untuk memastikan desainnya bisa mempertahankan perhatian audiens hingga akhir.
Storytelling at another level
Meskipun gambar statis bisa berusaha untuk memberikan alur baca yang baik dengan layout yang sesuai, motion grafis bisa lebih akurat. Desainer motion graphic bisa saja menjamin penyampaian pesan yang akurat dengan meninjau alur gerakan dari desainnya.
Perbedaan media
Sayangnya, motion graphic terbatas pada media elektronik saja, sedangkan desain grafis bisa diaplikasikan pada media cetak. Karena adanya animasi gerakan dalam motion graphic, media cetak tidak mampu untuk menunjukkan potensinya secara penuh. Sejauh ini, media cetak baru mampu untuk menampilkan desain 3D. Motion graphic sangat cocok untuk media sosial, TV, dan iklan elektronik.
Peluang Karir di Dunia Motion Graphic
Jadi, tertarik untuk menyelami dunia desainer motion grafis? Dengan peminatnya yang semakin meningkat, menjadi desainer motion grafis memang sangat menggiurkan, baik secara kreativitas maupun finansial. Fakta bahwa motion grafis membutuhkan kemampuan yang lebih tinggi daripada desain grafis tradisional membuat karier ini semakin menguntungkan.

Salah satu opsi karier untuk desainer motion grafis adalah menjadi desainer in-house untuk brand yang memiliki anggaran lebih untuk bisa memprioritaskan desain dan kreativitas. Bagi yang kurang cocok menjadi pegawai, freelancer selalu menjadi pilihan yang bagus untuk kemampuan spesifik seperti motion grafis.
Perlu diingat bahwa meskipun motion graphic berasal dari cabang desain yang sama dengan graphic design, keduanya memerlukan kemampuan yang berbeda. Berikut adalah beberapa tips untuk bisa menguasai motion graphic:
Tidak harus punya skill desain grafis
Iya, betul, kamu tidak perlu memulai dari desain grafis untuk bisa motion grafis. Tapi, tentu sangat bermanfaat dan menguntungkan jika kamu bisa membuat stok elemen grafis sendiri untuk desain animasimu. Selain itu, memahami desain grafis juga berarti kamu sudah terbiasa dengan creative thinking dan teori dasar desain yang dibutuhkan dalam motion grafis.
Software berbeda untuk animasi
Jika graphic designer kebanyakan menggunakan Illustrator atau Photoshop, para motion graphic designer baru perlu untuk berfokus pada software animasi seperti Adobe After Effect, Cinema 4D, dan Premiere Pro.
Paham dasar coding lebih baik
Tepatnya, sangat, sangat menguntungkan jika seorang desainer motion grafis memahami dasar-dasar bahasa programming seperti HTML, Python, dan JavaScript. Penggunaan coding bisa membuat pekerjaan motion grafis lebih mudah dengan adanya fitur automasi. Belum lagi, bisa jadi pembuka ke jalan desain web, bagi yang berminat.
Intinya, Banyak Opsi dari Desain Grafis
Bisa dibilang, motion grafis adalah perpanjangan dari desain grafis yang saling melengkapi dengan adanya dimensi yang dinamis dan interaktif. Motion grafis membawa level desain yang lebih jauh dengan efek ‘wow’ yang berbeda bagi audiensnya. Oleh karena itu, banyak brand yang sangat tertarik dengan implementasi motion grafis dalam kebutuhan desainnya. Bagi para brand yang memahami seberapa unik identitas motion grafis dalam strategi marketing, Avond Studio akan menjadi rekan bisnis dan desainer favoritmu.