Bagaimana Color Theory Mempengaruhi Brand

Ada dua hal yang langsung menarik perhatian orang ketika melihat brand baru; logo dan warna. Seringnya, dua hal ini jadi satu kesatuan yang sama. Jangan harap orang-orang bisa langsung mengenali sebuah brand jika warnanya diganti. Paling tidak akan perlu proses berpikir yang lebih panjang dari biasanya. 

Let’s take a walk into the ‘what-if’ territory. What if Apple suddenly added bright red to their brand color palette? Or neon pink? It would certainly give everyone a whiplash, or an eerily inappropriate feeling, at the very least.  The same goes for other brands that have successfully integrated colors into their entire brand identity.

Dari sini lah warna dan branding bertemu. Color palette sebuah brand diaplikasikan di seluruh media bisnis hingga para audiens mampu mengasosiasikan warna tersebut dengan brand. Pentingnya penggunaan brand color mengharuskan implementasi warnanya terlihat menarik dan sesuai dengan brand message.

Memilih warna untuk brand tidak semudah memilih warna favorit. Ini adalah tanda bagi para pemilik bisnis untuk memilih—atau memikirkan ulang—warna yang cocok untuk bisnis. Dalam artikel ini akan memperkenalkan pentingnya color wheel dan psikologi warna dalam desain, sekaligus tips untuk memecah dilema di tengah banyaknya opsi warna.

 

Teori Warna dalam Desain Grafis dan Branding

Pertama-tama, teori warna adalah pengetahuan dasar untuk menciptakan komposisi warna yang menarik dan seimbang untuk branding. Palet warna yang cocok secara keseluruhan belum tentu cocok untuk brand. Misalnya, palet earth tone adalah palet favorit banyak orang, namun berisiko terlihat terlalu sederhana untuk bisa langsung menarik perhatian audiens.

Palet warna untuk brand biasanya terdiri dari warna dasar, warna aksen, dan warna netral. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai komposisi warna tersebut:

 

  • Warna dasar: Warna paling dominan pada sebuah brand, biasanya merefleksikan brand personality yang paling utama. Warna ini digunakan di area media yang besar dan menentukan nada warna secara keseluruhan pada desainnya. The most dominant color of the brand, usually reflecting the brand’s main personality. It’s used in larger areas and sets the overall tone of the design.
  • Warna aksen: Warna sekunder yang melengkapi warna dasar untuk menambahkan elemen visual yang menyorot informasi spesifik. Warna ini menciptakan komposisi yang kontras dengan warna dasar untuk mengarahkan pandangan pembaca kepada detail-detail penting.
  • Warna netral: Digunakan untuk menyeimbangkan palet warna secara keseluruhan. Warna ini biasanya tidak termasuk dalam warna hangat atau dingin, seperti ragam warna putih, hitam, atau cokelat.

 

Perlu diingat bahwa memilih warna-warna utama perlu membentuk sebuah palet warna yang saling melengkapi. Salah satu cara untuk menyeimbangkan skema warna adalah dengan memperhatikan color wheel.

Banyak para desainer memilih skema warna yang umum digunakan untuk menciptakan warna yang selaras, seperti skema warna komplementer, analogous, dan triadic. Berikut adalah panduan dengan lingkaran warna yang untuk menentukan skema warna:

 

Skema Warna Diilustrasikan oleh Pittsburgh Magazine

 

Psikologi Warna untuk Bisnis dan Pentingnya Pemilihan Warna

Setelah membahas penggunaan lingkaran warna, saatnya masuk ke bagian lain dari color theory, yaitu color psychology atau psikologi warna. Pentingnya penggunaan warna dalam brand identity sebagian besar memang dipengaruhi oleh aspek visual, namun ada aspek lainnya yang tidak kalah penting. Bagaimana audiens bisa merasa terhubung dengan sebuah brand lebih banyak dipengaruhi oleh efek emosional dan kedekatan dengan brand tersebut.

Membuat para audiens merasa dekat dan percaya dengan brand akan berpengaruh lebih baik daripada membuat mereka berpikir bahwa brand tersebut dapat dipercaya. Selama teori psikologi warna terbukti bisa memberikan perasaan tertentu untuk banyak orang, mudah untuk menentukan pilihan warna brand dengan tujuan dari brand itu sendiri.

Psikologi warna dalam branding adalah salah satu metode yang paling mudah untuk membangun hubungan emosional dengan audiens. Pada saat melihat sebuah brand, pernahkah terpikir alasan di balik pemilihan warnanya? Apakah pendiri Coca-Cola menggunakan warna merah hanya karena mereka suka warna merah? Mungkin saja, tapi bagi banyak brand, pemilihan warna lebih dari sekadar preferensi warna.

Merah melambangkan semangat, kegembiraan, amarah, dan perasaan intens lainnya. Bagi brand yang menyerukan kebahagiaan dan keseruan dari kebersamaan, cocok sekali jika Coca-Cola menggunakan warna merah mencolok untuk berkata, ‘hei, berbagi itu seru loh!!’.

 

Psikologi warna tidak hanya berlaku untuk warna primer, tetapi perbedaan shades juga memberikan perasaan yang berbeda pada orang-orang. Biru muda sering diasosiasikan dengan ketenangan, kepercayaan, bahkan kepolosan, sedangkan biru tua lebih dikenal dengan kekuasaan otoritas, profesionalisme, dan kedewasaan. Ini berarti, setiap brand personality memerlukan warna yang sesuai pula dengan identitasnya.

Sekarang adalah bagian paling membingungkan, bagaimana cara memilihnya? Bayangkan saja brand-mu sebagai seorang manusia. Apa dia orang yang ceria? Pintar? Atau Pendiam? Gunakan warna-warna hangat bila ingin memberikan kedekatan, dan warna dingin jika ingin terlihat profesional. Setelah opsi warna telah dikurangi dan lebih spesifik, mulai memilih tone dan shades warna yang cocok. Ingat untuk menyesuaikan warna dan dan brand personality saat memilih!

 

Singkatnya, Jangan Cuma Ganti Warna

Intinya, saat merasa bingung tentang warna brand, coba identifikasi brand identity terlebih dahulu sebelum terjun ke palet warna. Memang tidak ada aturan spesifik untuk memilih warna, sih, anggap saja artikel ini jadi panduan singkat untuk keputusan bisnis dan brand-mu.

Tips lainnya untuk para pemilik bisnis: berkonsultasi dengan para profesional selalu jadi solusi jitu untuk dilema bisnismu, terutama tentang branding. Untungnya Avond Studio bisa jadi konsultan bisnis-slash-branding yang bisa diajak diskusi tentang apa pun kebutuhan bisnismu.

Table of Contents
Logo Avond - Branding Studio

Avond Studio

Ruko Rungkut Megah Raya, B-29

Kali Rungkut, Kec. Rungkut, Surabaya, Jawa Timur 60293

Whatsapp : +6285100100567

Berita Terbaru tentang Avond Studio

Hubungi kami di WhatsApp untuk memulai perjalanan branding Anda hari ini!

Jelajahi portofolio kami yang luar biasa.

Setiap proyek dalam portofolio kami menunjukkan kemampuan kami untuk memahami visi unik klien kami dan mengubahnya menjadi kenyataan. Tim profesional kami yang berbakat berkolaborasi erat dengan setiap klien, memastikan bahwa setiap aspek proyek mencerminkan identitas merek mereka dan beresonansi dengan audiens target mereka.